Berani?

"Hentikan perjuangan cintamu, bekorban waktu, bahkan perasaan. Ingatlah, belum tentu dia yang menjadi pasangan halalmu. Fokuslah memperbaiki diri agar nanti Allah memilihlan pasangan terbaik untukmu"

"kalau kamu terus ngikutin hawa nafsu kamu "aku sayang sama dia" semakin Allah akan membolak-balikkan semuanya. Aku tau ini susah untuk umur sepertimu tapi kalau bukan kamu yang merubah dirimu, siapa lagi?"

"Karena Allah tidak akan kehabisan cara untuk mempertemukan kita yang sedang memperbaiki diri dengan seseorang yang sedang menata dirinya juga"


***

Aku diam sejenak, berfikir dan merenung lalu dengan pelan gangguk pas ngebaca kalimat-kalimat diatas. Astaga i know exactly how stupid i am now. 


***




Diam lagi untuk beberapa saat, Beranikah aku berdoa agar tidak dijatuh cintakan pada siapapun untuk saat ini? Agar bisa berfokus untuk memperbaiki diri sepenuhnya. Beranikah?






You May Also Like

1 komentar

  1. Jatuh cinta itu klo menurutku ya manusiawi ya. Seperti halnya manusia bisa sedih, marah, kecewa, dan sebagainya. Yang terpenting buatku sih sebetulnya bukan jatuh cintanya, tapi mengelola jatuh cinta itu ke arah yang positif, semisal untuk mengembangkan potensi diri.

    Malah kalau menurutku orang yang nggak pernah jatuh cinta itu malah bahaya, hahaha. Jadi berdoalah kepada Allah, minta supaya diberikan jatuh cinta dengan cara yang terbaik menurut-Nya. That's all. :D

    BalasHapus